Kamp Mahasiswa Regional Sumatera Bagian Utara
“INTEGRATED DISCIPLESHIP, INTEGRAL MISSION”
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat 28 : 19-20)
Kata-kata ini merupakan amanat agung Tuhan Yesus Kristus kepada semua pengikut-Nya, ayat ini menyatakan sasaran, tanggung jawab, dan penugasan Gereja akan tugas misionernya. Dari ayat ini dapat kita simpulkan beberapa hal mengenai tugas dan tanggung jawab murid sejati Kristus yang telah ditebus disalib yang percaya dan melihat panggilan didalam hidupnya yang rindu juga akan mengerjakan misi Allah bagi dunia ini
1. Murid Kristus (Gereja), harus pergi keseluruh dunia untuk memberitakan kabar keselamatan kepada semua orang dan disegala tempat di seluruh bumi ini, ayat ini merupakan sebuah perintah yang harus dikerjakan oleh setiap orang yang sudah percaya.
2. Injil yang akan kita beritakan berpusat pada pertobatan dan pengampunan dosa, dimana tujuan dari pemberitaan Injil adalah untuk memuridkan mereka yang akan diharapakan mentaati semua perintah Kristus.
3. Mereka yang percaya kepada Kristus dan Injil-Nya harus dibabtis di dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
4. Kita (para Pengikut-Nya), yang taat akan senantiasa di didampingi dan disertai Kristus melalui kehadiran dan kuasa Roh Kudus.
Pelayanan Mahasiswa
Pelayanan Mahasiswa yang merupakan bagian Integral dari Gereja, hadir dikampus-kampus untuk memberitakan kabar baik dari Allah, Mahasiswa Kristen sebagai orang-orang yang sudah ditebus kristus secara lunas di SALIB harus senantiasa hidup berpadanan dengan kebenaran Allah.
Kerinduan Allah bagi Mahasiswa yang telah menyadari akan tugas dan panggilanya adalah ketika Mahasiswa mempunyai kerinduan untuk mengemban Misi Allah bagi dunia ini, dari sikap tersebut dapat tercermin keingginan/kerinduan (menangis melihat keadan sekitar kita yang mengalami pembusukan secara moral dan mental) kita untuk memulai perubahan apa yang bisa kita kerjakan di sekitar kita. Untuk memulai hal-hal tersebut kita juga harus berangkat dari Visi Pribadi kita masing-masing.
“Visi adalah suatu gambaran yang ada dalam pikiran kita, tentang bagaimana seharusnya atau menjadi apa sesuatu pada hari-hari yang akan datang. Visi mengandung arti suatu realita visual, suatu potret kondisi, yang belum terjadi saat ini, gambaran ini direnungkan dan bersifat pribadi. “ George Barna.
Dalam surat rasul Petrus kepada jemaat-jemaat romawi di asia kecil, rasul Petrus mengingatkan orang-orang yang sudah percaya bahwa mereka mempunyai panggilan yang mulia dari Yesus Kristus.
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu yang dahulu bukan Umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.” (1 Pet 2 :9-10).
Mahasiswa Kristen (orang-orang percaya) yang sudah menjadi milik Allah dituntut juga memberitakan Injil keselamatan demi kemuliaan dan kebesaran-Nya, tantangan yang dihadapi Mahasiswa Kristen pada zaman sekarang ini begitu beragam, ketika kita senantiasa hidup berpadanan dengan Injil kita juga harus siap menderita,
§ Baik itu menderita di dalam perjuangan melawan dosa
§ Menderita terhadap kuasa iblis dan kuasa gelap yang selalu merong-rong hidup kita
§ Kita juga harus siap menanggung ejekan, cemoohan, penolakan, kebencian dari dunia.
“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada didalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada didalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. “
(1 Yoh 2:15-16).
Kuasa-kuasa iblis dan kegelapan semakin nyata kita rasakan pada jaman sekaarang ini yang semakin besar merong-rong kelemahan kita, semakin besar kelemahan dan pencobaan yang kita alami karena Kristus, semakin besar pula kasih karunia yang akan Allah berikan kepada kita untuk melaksanakan kehendak-Nya.
Seorang murid Kristus yang sejati harus senantiasa hidup berpadanan dengan Injil, dan selalu lapar dan haus akan kebenaran Firman Tuhan.
Orang yang membenci apa yang dibenci Allah merupakan ciri khas orang-orang yang setia kepada Allah.
Penganiayaan akan menimpa semua orang yang senantiasa berusaha untuk hidup sesuai dengan firman Allah dan kebenaran-Nya. Cemoohan, penghinaan, penolakan, dikecam akan datang dari dunia yang makin gelap ini. Tetapi apa kata Kristus dalam ucapan Bahagia yang disampaikan kepada pengikut-pengikut-Nya :
“Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya kerajaan Sorga, Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.” (Mat 5:9-10).
Pada saat kita mengalami penderitaan ini, kita dituntut juga untuk tetap bersukacita karena mereka yang paling menderita akan diberikan berkat di sorga. Kristus juga memerintahkan kepada kita untuk menjadi Garam dan Terang dunia, sebagaiman garam digunakan untuk menambah rasa masakan dan mencegah makanan agar tidak menjadi busuk, demikian juga murid Kristus yang sejati harus merupakan teladan yang saleh dalam dunia yang semakin busuk ini, kita harus melawan setiap keboborokan, pembusukan, kecurangan, yang semakin menjadi-jadi ditengah-tengah bangsa kita.
Kristus mengarahkan kita untuk menyadarkan kita sebagai orang-orang yang sudah ditebus secara lunas di salib, Kristus rindu kepada kita untuk mengemban Misi-Nya bagi dunia ini, murid Kristus yang menjadi Garam harus senantiasa menjaga keasinannya terhadap dunia yang makin jahat ini, sehingga kitanya sendiri jangan jadi digarami oleh dunia ini, jika kita sudah kehilangan keasinan kita, kita akan sama seperti dunia ini dan tidak ada gunanya selain di buang dan di injak orang.
Tuhan menuntun kita menjadi Terang di tengah-tengah kegelapan dunia ini, terang kita tidak dibutuhkan di tempat yang terang, tetapi terang kita dibutuhkan di tengah-tengah gelapnya jalan-jalan dunia ini. Sehingga kelak nanti Misi Allah bagi dunia ini bisa tercapai dengan hadirnya orang-orang yang menangkap tugas dan panggilan kita sebagai orang-orang yang sudah ditebus secara lunas oleh Darah Kristus, dengan keyakinan dan pengharapan yang tiada henti-hentinya supaya kita tetap dimampukan Tuhan untuk merealisasikan visi yang telah dipercayakan Allah bagi kita.
Akhirnya segala hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang Esa. Amin ( 1 Tim 1:17)