SELAMAT DATANG DI BLOG ARYA GIRSANG

Jumat, 21 Mei 2010



MAKNA KENAIKAN KRISTUS DAN PENTAKOSTA
Pencurahan Roh Kudus yang berawal di hari Pentakosta memberikan suatu makna baru, suatu realitas baru, suatu keyakinan yang baru, mengenai fakta bahwa Kristus telah dimuliakan, juga mengenai kehidupan gereja Perjanjian Baru yang seharusnya. Hal-hal yang tadinya hanya sekedar merupakan fakta sejarah atau pengajaran saja, kemudian menjadi suatu realitas yang mendebarkan bagi setiap orang percaya yang dipenuhi Roh Kudus.
Kristus Menjadi Nyata!
Setelah menerima babtisan Roh Kudus di hari Pentakosta, bangkitlah Petrus dengan kesebelas rasul dan dengan penuh keberanian serta dengan suara nyaring ia berkata, "Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia (Kristus) ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkannya itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini." (Kisah Para Rasul 2:32-33)
Baptisan Roh Kudus yang baru saja diterima Petrus dan murid-murid yang lain itu, bagi masing-masing merupakan bukti dan jaminan pribadi bahwa Tuhan mereka yang telah bangkit dari kematian itu kini sudah ditinggikan dan dimuliakan disebelah kanan Allah Bapa. 10 hari sebelum mereka berdiri dipuncak bukit Zaitun dan menyaksikan Yesus menghilang di langit (Kisah Para Rasul 1:9). Itulah pertemuan terakhir Yesus dengan murid-murid-Nya melalui indra jasmani mereka. Pada hari Pentakosta 10 hari kemudian, kedatagan Roh Kudus memberikan kembali suatu kontak pribadi yang langsung antar mereka dengan Kistus di loteng rumah, tetapi dengan cara kontak baru. Sekarang mereka masing-masing mengetahui dengan keyakinan yang baru bahwa Juru Selamat mereka yang dihina, telah ditinggikan, dan dimuliakan Bapa di Surga untuk selama-lamanya.
Kristus Naik, Roh Kudus Turun
Selanjutnya Yesus membagikan karunia Roh Kudus yang dijanjikan Bapa itu kepada murid-murid-Nya. Setelah menerima karunia itu para murid-Nya memiliki keyakinan yang bulat bahwa Yesus benar-benar berada di dalam kemuliaan hadirat Bapa, dan memiliki otoritas serta kuasa atas seluruh jagad raya. Dalam surat-suratnnya, rasul Paulus menyatakan tentang kebenaran ini, "dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang." (Efesus 1:19-21)
Juga di dalam Filipi 2:9-10 tertulis, "Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi." Kita dapat membaca pula dalam Ibrani 1:3, "Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan yang Mahabesar, di tempat yang tinggi." Melalui ayat-ayat ini dan ayat-ayat yang lainnya yang mendukung, setiap orang percaya dibawa kepada pengertian bahwa Yesus tidak hanya dibangkitkan dari kematian, tetapi juga telah naik ke Surga dan di muliakan di sebelah kanan Allah Bapa. Kenaikan Kristus dan Pentakosta menegaskan bahwa Roh Kudus tak dapat diberikan kepada gereja sebelum Yesus dimuliakan bersama Bapa di surga.
Mempelajari Hubungan Tritunggal
Di dalam seluruh Perjanjian Baru kita bisa melihat keselarasan dan kerjasama yang begitu sempurna antara ketiga oknum Tritunggal. Ketika Yesus Kristus, salah satu pribadi datang ke dunia, Ia datang sebagai wakil yang berwenang dari Allah Bapa. Ia tidak pernah mencari kehormatan dan kemuliaan bagi diri-Nya sendiri. Namun Ia memuliakan Bapa yang ada di dalam Dia dan bekerja di dalam diri-Nya. Demikian juga setelah menyelesaikan tugas pelayanan-Nya di dunia dan kembali kepada Bapa di surga, Yesus mengirim Roh Kudus sebagai pemberi kepada gereja. Namun demikian Roh Kudus yang juga merupakan salah satu pribadi dari Tritunggal, tidak pernah mencari kemuliaan bagi diri-Nya sendiri. Seluruh pekerjaan Roh Kudus di bumi dan di dalam gereja selalu bertujuan untuk meninggikan, membesarkan, dan memuliakan Dia yang diwakili-Nya, yaitu Yesus Kristus. Yesus sendiri memberikan kesaksian tentang hal ini, "Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku." (Yohanes 16:14-15)
Di sini kita melihat hubungan yang jelas sekali antara ketiga oknum Tritunggal. Bapa memberikan seluruh otoritas, kuasa, dan kemuliaan-Nya kepada Anak-Nya. Selanjutnya Anak itu mengangkat Roh Kudus sebagai Penolong untuk menyingkapkan dan menerjemahkan bagi gereja, segala sesuatu yang Ia terima dari Bapa. Penting sekali untuk menyadari bahwa Roh Kudus pun memunyai kepribadian sendiri, seperti halnya Bapa dan Anak. Namun, pada zaman sekarang ini perlu pula menyadari bahwa Kristus hanya memunyai satu Wakil Pribadi yang berwenang di dalam gereja dan di atas bumi, yaitu Roh Kudus. Pewahyuan mengenai pelayanan Roh Kudus ini memudahkan kita untuk menguji segala sesuatu yang ada di dalam diri orang percaya. Apakah hal itu memuliakan Kristus? Jika jawabannya tidak jelas, kita patut mempertanyakan apakah itu benar-benar pernyataan Roh Kudus atau bukan. Di sisi lain, pewahyuan ini juga menegaskan bahwa Kristus pun tidak akan memberikan otoritas-Nya kepada pelayanan atau kegerakan rohani apapun yang tidak mengakui kedudukan Roh Kudus yang istimewa sebagai Penolong bagi gereja. Kemuliaan Kristus dan pelayanan Roh Kudus saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain!
Sumber asli: Disadur dari buku: "Faedah Pentakosta", Derek Prince
Diambil dari:
Judul majalah
:
abbalove, Edisi Perkenalan 2 -- Mei 1999
Judul artikel
:
Makna Kenaikan Kristus dan Pentakosta
Penulis
:
Tidak dicantumkan
Penerbit
:
abbalove ministries
Halaman
:
5 -- 6

Arya Girsang

Arya Girsang

Saribudolok

Saribudolok
Kampung Halaman